Tuesday, February 21, 2012

Kasih Anugerah Tuhan

KASIH ANUGERAH TUHAN

Oleh: Rexa Buyung 
Feb 22, 2012
Youth Alpha Bandung, Indonesia

“Siapakah kita sehingga Tuhan mati untuk kita?” Pertanyaan ini sungguh menyentuh hati saya dan membuka pikiran saya. Saya berfikir bahwa manusia hanyalah debu di mata Tuhan, kita bukanlah siapa-siapa, selain manusia berdosa. 




Sering kali kita menyalahkan Tuhan pada saat masalah yang terlalu berat menimpa hidup kita. Tapi pernahkah kita berfikir bahwa kita hanyalah debu, debu yang sering kali membuat tangan Tuhan gatal karena dosa-dosa yang kita buat. Sangat mudah bagi Tuhan jika dia ingin memusnahkan manusia dalam sekejap dan menciptakan manusia yang baru tanpa dosa.



Kita seharusnya berada didalam neraka, karena disitulah seharusnya manusia berdosa berada. Tetapi Tuhan telah menanggungnya melalui siksaan yang begitu dahsyat dan pada akhirnya Ia disalib. 
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16). Intinya adalah kita diselamatkan hanya oleh kasih karunia Tuhan yang begitu besar.
Kematian-Nya diatas kayu salib merupakan sebuah tanda kasih-Nya terhadap kita. Dan kebangkitan-Nya merupakan tanda bahwa Dialah Tuhan yang hidup. Hasilnya adalah kita terbebas dari belenggu dosa. 
Tuhan Yesuslah yang membebaskan kita, jadi kita sama sekali tidak pantas untuk menyalahkan Tuhan, apalagi menyatakan bahwa Tuhan tidak mengasihi kita. Betapa sakitnya hati Tuhan ketika kita mengatakan seperti itu. 


Karena itu kita harus bersyukur karena perbuatan-Nya, mengakui bahwa kita adalah orang berdosa yang tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Tuhan dan mengatakan ‘saya hanyalah orang berdosa yang diselamatkan oleh anugerah Tuhan’.  
Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,” (2 Tesalonika 2:16)



No comments:

Post a Comment